Mengenal dan Belajar Dunia Jurnalistik Part 1 : Definisi

~I am BACK :)

           Jadi gini nih, aku mau share tentang sedikit pengertian dasar-dasar jurnalistik (sebenarnya ini penugasan dari Media Center sih. hoho). nah, untuk mengenla lebih jauh lagi tentang jurnalistik dan dunianya, kali ini aku mau ngasih definisi-definisi dari  jurnalistik, jurnalisme, apa itu piramida terbalik, lalu cover both side, aktual, feature, opini, dan apa itu essay. so check it out, semoga membantu -_- :D 

google.com




                Jurnalistik secara Harfiah, Jurnalistik(journalistikc) artinya kewartawanan atau hal-ihwal pemberitaan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan ata catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day) atau “catatan harian” (diary). Dalam bahasa Belanda journalistiek artinya penyiaran catatan harian. Istilah jurnalistik erat kaitanya dengan istilah pers dan komunikasi massa. Jurnalistik adalah seperangkat atau alat media massa.


          Jurnalistik adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan sehari-hari. Jadi jurnalistik bukanlah pers, bukan media massa. Menurut kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis surat kabar, atau dalam berkala lainnnnya.

              Menurut Haris Sumadiria, pengertian secara teknis, jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada khalayak seluas-luasnya denga secepat-cepatnya. Menurut Ensiklopesi Indonesia, jurnalistik adalah bidang profesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari secara berkala, dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan yang ada.

               Secara lebih luas, pengertian atau definisi jurnalistik adalah seni dan keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya, sehingga terjadi perubahan sikap, sifat, pendapat, dan perilaku khalayak sesuaia dengan kehendak para jurnalisnya. (Kustadi Suhandang, 2004 : 21)

                Masih banyak definisi atau pengertian jurnalistik, antara lain kejadian pencatatan dan atau pelaporan, serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari (Astrid S. Susanto, 1986, Komunikasi Massa, Hal. 73). A.W. Widjaja (1986: 27) menyebutkan bahwa jurnalistik merupakan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita ataupun ulasannya mengenai berbagai peristiwa atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu secepat-cepatnya.

                 Jadi, secara etimologis, jurnalistik dapat diartikan sebagai suatu karya seni dalam hal membuat catatan tentang peristiwa sehari-hari. Karya seni dimaksud memiliki nilai keindahan yang dapat menarik perhatian khalayaknya (pembaca, pendengar, pemirsa), sehingga dapat dinikmati dan dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya.


    Definisi selanjutnya yaitu tentang jurnalisme, secara harfiah pengertian jurnalisme (berasal dari kata journal) yaitu catatan harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari. Journal berasal dari istilah bahasa Latin, diurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.

                 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)jurnalisme yaitu "pekerjaan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menerbitkan berita dl surat kabar dsb; kewartawanan" 
Jurnalisme adalah kegiatan mengumpulkan, menulis, mengedit, menerbitkan berita melalui koran dan  majalah atau memancarkan berita melalui radio dan televisi.

             Jurnalisme merupakan bagian dari komunikasi massa secara luas.  Kendati pengertian jurnalisme kini mencakup medium yang sangat luas (termasuk juga radio, televisi bahkan bioskop), medium dasar dari jurnalisme adalah koran alias suratkabar. Wartawan radio dan televisi  umumnya mengadopsi metode dan prinsip jurnalisme tradisional pada koran dan majalah.

                  Jurnalisme sering dipandang sebagai sarana demokratisasi. Tapi, jurnalis bukanlah dewa atau malaikat yang tanpa salah dan dosa.  Karenanya, mesti ada sesuatu yang bisa membatasinya. Dengan kata lain wartawan memiliki hak dan kewajiban yang biasanya tercantum dalam kode etik – suatu hal yang batas-batasnya terus diperdebatkan hingga  kini.

                Dari beragam definisi yang dipaparkan, bisa ditarik kesimpulan bahwa pengertian jurnalisme merupakan kajian dan praktik dalam menyampaikan informasi dan atau berita yang dilakukan oleh jurnalis kepada khalayak melalui media, baik itu media cetak, elektronik, maupun online.

              Kemudian yang tidak kalah penting dari dunia jurnalistik ialah piramida terbalik (semacam metode mungkin) . Artikel berbentuk berita yang memiliki struktur unik: Inti informasi ditulis pada alinea awal [disebut sebagai "lead" atau "teras berita"; biasanya satu hingga dua paragraf], data-data penting menyusul pada alinea-alinea selanjutnya, lalu penjelasan tambahan, dan diakhiri dengan informasi lain yang bukan bersifat informasi utama. Inilah yang disebut sebagai piramida terbalik.
                  Bagi pembaca sebuah artikel, piramida terbalik memudahkannya menangkap inti cerita, sebab informasi yang paling pokok langsung dibeberkan sejak alinea-alinea awal.
                  Sementara bagi redaktur di meja redaksi, piramida terbalik juga memberi keuntungan. Yaitu ketika sebuah artikel harus diperpendek karena kolom terbatas sementara waktu [deadline] sudah mepet, maka redaktur tinggal memotong bagian bawah. Kalimat-kalimat yang dibuang itu tidak akan mengurangi makna artikel, asalkan ditulis dalam bentuk piramida terbalik.

            Definisi yang ke empat yaitu tentang Cover both side / news balance, yakni perlakuan adil terhadap semua pihak yang menjadi objek berita, dengan meliput semua atau kedua belah pihak yang terlibat dalam sebuah peristiwa.
             Istilah yang cukup familiar di dunia jurnalistik. Secara sederhana bisa saya artikan, meliput dari dua sudut pandang yang berbeda/berlawanan. Ternyata dalam hemat saya, kode etik ini tidak hanya berlaku dalam dunia jurnalisme. Tapi juga dalam setiap pola pandang kita terhadap suatu isu atau permasalahan.

           Dalam penulisan Jurnalistik, kita dituntut untuk mengabarkan sesuatu yang aktual. definisi yang ke lima yaitu tentang aktual
Menururt Wikipedia : 
       1. betul-betul ada (terjadi); sesungguhnya: 
            Cerita itu diangkat dari kejadian yang aktual
2.     sedang menjadi pembicaraan orang banyak (tentang peristiwa dsb.)
3.     baru saja terjadi; masih baru (tentang peristiwa dsb.); hangat:
Berita aktual
            Aktual adalah suatu pokok pembicaraan yang sedang hangat, masih baru, diangkat dari kejadian yang baru saja terjadi. aktual bisa saja betul-betul ada atau benar-benar terjadi, atau sesungguhnya dan merupakan kenyataan.

         Definisi yang ke enam tentang feature. Feature adalah tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. (LeSPI, 1999-2000). Sisi-sisi kemanusiaan atauhuman interest merupakan aspek yang paling dominan dalam sebuah produk tulisanfeature. Pengertian feature yang demikian sebetulnya tidaklah begitu saklek karena masing-masing penulis memiliki arti tersendiri. Dalam penulisan feature, kehendak, opini atau subyektifitas pandangan penulis sangat mungkin untuk dimasukan, meskipun tidak secara mencolok. Opini itu tersamar dalam pelukisan suasana, penggunaan contoh-contoh, serta penyertaan narasumber pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya.
           Empat unsur dalam sebuah tulisan feature:

1. Fakta (berita)
2. Opini (pendapat atau perspektif penulis)
3. Human Interest, hal yang menggugah emosi manusia (menyedihkan, menjengkelkan, lucu).
4. Sastra, yakni gaya penulisan sastra, khususnya Cerpen, Novel, bahkan Puisi dalam hal pemilihan kata berona, kata-kata yang indah, atau kata-kata yang menggugah.

      Tulisan feature yang paling populer adalah kisah nyata, kisah perjalanan, tips, dan biografi.


          Definisi selanjutnya, Opini adalah pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan misalnya menurut pembuktian melalui induksi.  
             Opini bukanlah merupakan sebuah fakta, akan tetapi jika di kemudian hari dapat dibuktikan atau diverifikasi, maka opini akan berubah menjadi sebuah kenyataan atau fakta.

            Opini adalah perkiraan, pikiran, pendapat, atau anggapan tentang suatu hal. Pendapat orang mengenai suatu hal berbeda-beda. Perbedaan pendapat bergantung pada sudut pandang dan latar belakang yang dimiliki. Pendapat dapat berupa saran, kritik, tanggapan, harapan, nasihat, atau ajakan.




             Terakhir, Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais.  Sebuah esai dasar sendiri dibagi menjadi tiga bagian: pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek; tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek; dan terakhir adalah konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek. Menulis esai tidak sama dengan menulis karya tulis lain seperti makalah, opini, atau feature.
            Dalam menulis esai, penulis dituntut kreativitasnya tersendiri karena ia harus mampu mengungkapkan pemikiran mendalamnya terhadap suatu masalah tanpa bersikap kaku pada pembaca. Sebuah esai ilmiah harus berisi argumen dan analisis yang jelas serta data-data yang akurat dan kredibel, tetapi dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca. Sehingga secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan, sekaligus enak dibaca.
           Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.


              Jadi sebagai pemula, sebaiknya mengetahui definisi-definisi hal-hal disebutkan diatas. Dari definisi akan mempermudah kita untuk menyelami dunia jurnalistik. Sebetulnya masih banyak hal lain yang masih perlu di pelajari, jika ada kesempatan akan saya share lagi :).
~sekian~

source : 
id.wipedia.org, nikmatberbagi1.blogspot.com , tugasman.com, riolukas.com , 12-bahasa.blogspot.com, peribahasaindonesia.com, bahasaindonesiyah.blogspot.com ,bbi-ady.blgospot.com ,,kangmoes.com , jurnalistikpraktis.blogspot.com , iklimasyafitri.blogspot.com, anneahira.com, kumpulasistilah.com, id.wikitionary.org, selaputs.blogspot.com, denjaka84.blogspot.comglosariium.org, bataknews.wordpress.com, id.termwiki.com, husband.blogdrive.com, bimbingan.org, kangrul.com, komunikasipers.blogspot.com, passopatifm.com
THANKS:)



tugas sekolah, sinopsis drama/dorama, tutorial blog,info pendidikan,curhat

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

1 comments:

  1. sudah bagus :D
    Oh iya, dalam mengambil sampel untuk definisi, nggak perlu mengambil banyak sumber, Ambil yang menurut kamu mewakili pendapat-pendapat tokoh lain. Atau, kalau mau ekstrem, ambil dua definisi yang menurutmu sangat berlawanan.

    ReplyDelete